Financial distress merupakan salah satu istilah penting pada dunia keuangan. Istilah tersebut sering kali digunakan sebagai peringatan terhadap setiap perusahaan karena kondisi keuangan yang terus semakin memburuk. Simak pengertian financial distress, contoh, hingga cara untuk menghitungnya!
- Pengertian Dari Financial Distress
Pengertian financial distress merupakan kondisi ketika suatu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada pihak lain (kreditur) karena mengalami kekurangan dana. financial distress bisa disebabkan karena 3 hal utama, antara lain sebagai berikut:
Neoclassical model : alokasi sumber daya/dana yang tidak tepat.
Financial model : struktur sistem keuangan yang salah dapat berdampak pada bangkrutnya sebuah perusahaan dalam jangka waktu dekat.
Corporate governance model : perusahaan mempunyai susunan aset yang tepat serta struktur keuangan yang sudah tertata dengan sangat baik, akan tetapi pengelolaannya buruk.
- Contoh Dari Financial Distress
Dalam hal ini, kondisi pada financial distress terlihat dialami oleh setiap perusahaan yang memiliki laba bersih negatif selama kurun waktu dua tahun berturut-turut.
- Cara Menghitung Financial Distress
Cara menghitung rumus financial distress adalah dengan cara menggunakan metode analisis altman atau yang biasa dikenal dengan nama altman z score financial distress, serta metode dari Springate. Namun kedua metode tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing, yaitu:
1. Altman : Kelebihannya sangat cocok digunakan berbagai jenis perusahaan baik dari privat hingga publik. Namun Kurang cocok digunakan pada perusahaan yang baru berdiri
2. Springate : Mempunyai tingkat akurasi yang cukup tinggi, Model yang relatif sederhana serta hanya dibutuhkan sedikit data. Sedangkan kekurangannya yaitu Nilai S-score dapat direkayasa dengan menggunakan prinsip akuntansi yang tidak tepat.